Tanggal 4 April 2022 dosen STIT Al-Hilal Sigli melakukan silaturrahmi dan pembinaan ke Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Sigli, bentuk kunjungan kerja ini adalah hasil kerjasama atas permohonan pembimbing oleh LAPAS Perempuan Kelas II B Sigli pada Perguruan Tinggi Islam Al-Hilal Sigli. Bertepatan pada 2 Ramadhan 1443 H, dosen yang bertugas adalah Nurlisma, M.Ag, pertemuan pembinaan terhadap seluruh warga binaan yang berjumlah kurang lebih 100 orang ini dilakukan di Mushalla An-Nisa yang terletak di dalam lingkungan LAPAS.
Pada kesempatan membimbing dan membina warga binaan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Allah itu beliau menegaskan bahwa puasa adalah moment ibadah, revolusi diri untuk berubah, atau hanya menjalani hidup yang sia-sia,semua pilihan ada pada diri kita masing-masing, dan Allah sendiri telah berkata dalam surah Ar-Ra’d ayat :11 “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sebelum mereka mengubah diri mereka sendiri, berikutnya Rasulullah juga telah berpesan berkaitan dengan hal tersebut : ingatlah lima perkara sebelum lima perkara, muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, luang sebelum sempit (sibuk), dan hidup sebelum mati”. Semua itu terjadi atau berproses dengan waktu, lazimnya disebut dengan Manajemen Waktu.
Kemudian beliau juga menyebutkan pesan-pesan Allah yang terdapat dalam surah Al-Ashr demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beramal sholeh dan yang saling berpesan kepada kebenaran dan kesabaran”. Berhubungan dengan manajemen waktu ini beliau berakata :buatlah perubahan, perencanaan menata hidup kearah yang lebih baik, diisi dengan ibadah dan hal positif, hari ini harus lebih baik dari kemarin , jika hari ini lebih buruk dari kemarin maka itu maknanya celaka, jika hari ini sama dengan kemarin artinya sesuatu yang sia-sia (rugi), akan tetapi jika hari ini lebih baik dari kemarin inilah hal luarbiasa yang diupayakan, bagi kita yang memanfaatkan waktu untuk ibadah dan berubah kearah yang lebih baik, sebagaimana merujuk pada surah Al-Hasyr ayat 18: hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap individu memperhatikan apa yang akan diperbuatnya di hari esok dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”, serta surah Al-Insyirah ayat 7: “maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan maka bekerja keraslah dalam urusan yang lain.
Jangan pernah membandingkan hidup kita dengan orang lain, karena setiap orang memiliki garis nasib yang berbeda, jangan sekalipun iri terhadap keberhasilan atau keberuntungan orang lain, akan tetapi bersyukurlah pada apa yang kita miliki saat ini, berikhtiar (berusaha) secara continue, karena tidak ada usaha tanpa hasil. Iri hanya boleh untuk tiga hal, yang pertama : iri pada orang yang Allah titipkan harta yang banyak tapi dia gunakan harta tersebut untuk sedekah dan agama. Yang kedua : iri pada orang yang mampu membaca dan menghafal Alquran lalu ia membacanya siang dan malam. Yang ketiga : iri untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan tanpa ria (Hadits Bukhari, Tarmizi dan Nasa’i). Kenapa harus pesimis, apa lagi putus asa, Allah telah berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 152 : “maka ingatlah kepadaku niscaya aku akan mengingatmu, bersyukurlah kepadaku dan janganlah kamu ingkar kepadaku.
Allah maha bijaksana, pemurah, penyayang dan pengampun, tingkatkan ikhtiar, kencangkan doa, angkat tangan keatas untuk selalu berdoa memohon petunjuk, taubat, kebaikan dunia akhirat, tunggu Allah turun tangan untuk menjawab doa-doa kita.
Apabila doa belum Allah kabulkan, cek kembali ke internal kita, bagaimana proses ibadah shalat selama ini, bagaimana cara kita menyucikan jiwa dengan sedekah, bagaimana rasa syukur kita terhadap nikmat yang sudah ada saat ini. Khusyukkan bacaan doa dalam shalat, sesungguhnya di dalam shalat itu banyak doa-doa yang berulang-ulang kita lafadhkan seperti doa duduk antara dua sujud : Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku muliakanlah aku (jagalah aibku), angkat lah aku berilah aku rizki, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan padaku dan maafkanlah aku”. Dan ingatlah jika shalat itu dapat mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar, tutupnya.
Suasana pembinaan berlangsung khidmat dan terdapat beberapa mata warga binaan berkaca-kaca, kegiatan ini didampingi oleh Staff Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja sekaligus mahasiswa asuhan pemateri (Ibu Nurlisma, M.Ag) yaitu Rizki Firnanda yang saat ini bertugas di LAPAS Perempuan Kelas II B Kab. Pidie.(NL)
Wallahu Alam Bish-Shawab.